1. Buatkan
ulasan anda mengenai :
a. Pendekatan
psikoanalisa di dalam psikoterapi
Psikoanalis adalah salah satu aliran psikologi
kepribadian yang meletakkan dasar metodologi kajian psikologi. Pada dasarnya ia
adalah satu aliran psikotreapi. Ide dasarnya adalah adanya upaya mengangkat pikiran
tidak sadar untuk muncul ke permukaan dan disadari eksistensinya dengan
asosiasi bebas. Tujuannya adalah untuk membantu pasien dalam menyadari
problematika yang dihadapinya dan mengendalikan goncangan kejiwaan yang berasal
darinya. Terdapat perbedaan pendapat yang cukup tajam antara teori psikoanalis
klasik (Freud) dan psikoanalisis baru (Jung, Adler, Rank, Horney, Fromm,
Sullivan, dan lainnya). Perbedaan yang ada antara aliran psikoanalisis lama dan
baru umumnya lebih berkaitan dengan sisi teori dan bukan pada aplikasi
terapinya. Perbedaan yang tampak jelas diantara pendukung kedua aliran tersebut
lebih kepada perbedaan dalam menafsirkan stimulus, yang disesuaikan dengan
persepsi mereka akan kejiwaan yang dilihat dari pemicu utamanya, baik itu dari
sisi biologis maupun faktor-faktor sosial masyarakatnya. Secara terapis memilih
jalan yang dalam persepsinya mampu mengembalikan keseimbangan diri pasiennya,
baik dengan konsep kesehatan mental menurut Freud (keseimbangan antara ego dan
supeer ego), menurut Jung (perkuatan ego), menurut Adler (mengalihkan rasa
kekurangan dalam diri dan mengubah gaya hidup), menurut Frank (menerima
kenyataan akan traumatis masa kecil dan memperbaiki konsep diri).
b. Pendekatan
psikologi belajar di dalam psikoterapi
Pendekatan belajar didasarkan pada gagasan bahwa tegangan
fisiologis adalah penyebab dari kecemasan kognitif. Dengan kata lain, para ahli
teori belajar mengasumsikan bahwa kita merasa cemas karena jantung kita
berdenyut dengan cepat, bukan jantung kita berdenyut dengan cepat karena kita
merasa cemas. Para terapis yang menggunakan pendekatan belajar terhadap terapi
tidak menyangkal pengaruh dari pikiran-pikiran mengenai kecemasan, tetapi
mereka hanya berfokus pada rangsangan fisiologis karena mereka berpendapat
bahwa rangsangan fisiologis itu adalah penyebab kecemasan yang lebih penting
dan lebih sering terjadi dibandingkan dengan pikiran.
c. Pendekatan
psikologi humanistik di dalam psikoterapi
Dasar dari terapi humanistik adalah penekanan keunikan
setiap individu serta memusatkan perhatian pada kecenderungan alami dalam
pertumbuhan dan perwujudan dirinya. Dalam terapi ini para ahli tidak mencoba
menafsirkan perilaku penderita, tetapi bertujuan untuk memperlancar kajian
pikiran dan perasaan seseorang dan membantunya memecahkan masalahnya sendiri. Salah
satu pendekatan yang dikenal dalam terapi humanistik adalah terapi yang berpusat
kepada klien atau client-centered
theraphy. Untuk mencapai pemahaman klien terhadap permasalahan yang
dihadapi, maka dalam diri terapis diperlukan beberapa persyaratan antara lain
adalah empati, rapport, dan ikhlas.
d. Pendekatan
psikologi kognitif di dalam psikoterapi
Terapi kognitif adalah terapi yang mempergunakan
pendekatan terstruktur, aktif, direktif dan berjangka waktu singkat, untuk menghadapi
berbagai hambatan dalam kepribadian, misalnya ansietas atau depresi. Terapi ini
didasarkan pada teori bahwa afek (keadaan emosi, perasaan) dan tindakan
seseorang, sebagian besar ditentukan oleh bagaimana seseorang tersebut
membentuk dunianya. Pikiran seseorang memberikan gambaran tentang rangkaian
kejadian di dalam kesadarannya. Gejala perilaku yang berkelainan atau
menyimpang, berhubungan erat dengan isi pikiran, misalnya seorang menderita
ansietas karena mengantisipasi akan mengalami hal-hal yang tidak enak pada
dirinya. Terapis dengan pendekatan kognitif mengajar pasien atau klien agar
berpikir lebih realistik dan sesuai sehingga dengan demikian akan menghilangkan
atau mengurangi gejala yang berkelainan yang ada. Tokoh terapi kognitif adalah
Aaron Beck.
2. Uraikanlah
kasus apa saja yang bias ditangani dengan pendekatan :
a. Psikodinamik
Di salah satu kelompok etnik ada yang merasa
frustasi, sehingga mudah sekali membuat prasangka antar etnik. Sikap prasangka
yang selalu dimiliki oleh orang yang secara psikologis sedang cemas, karena
kepribadian seseorang yang tertutup, ambigu, tidak tahan, bahkan tidak toleran
terhadap perbedaan, memiliki kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi, berpikir
negatif, terlalu dogmatis, dan konservatif.
b. Behavioristik
Suatu ketika Anda tiba-tiba berhadapan seekor ular
berbisa, Anda mungkin mulai merasa cemas tentang apa yang akan terjadi dnegan
diri Anda dan denyut jantung Anda akan bertambah (meningkat). Dalam kasus
seperti ini, pikiran Anda akan mempengaruhi respon-respon fisiologisAnda. Sebaliknya,
apabila Anda diberikan obat yang meningkatkan denyut jantung, Anda mungkin merasa
cemas. Dengan demikian, respon-respon fisiologis akan mempengaruhi pikiran
Anda.
c. Humanistik
Seorang siswa di sebuah sekolah menegah atas bertemu
dengan teman-teman barunya, ia cenderung menghindari teman-temannya tersebut
karena merasa takut dengan orang-orang baru yang berada disekitarnya. Temannya tersebut
mencoba mendekati dan mengakrabkan dirinya, akan tetapi siswa itu menolaknya,
bahkan sesekali temannya itu menawarkan diri untuk menolongnya tetapi siswa
tersebut menolaknya. Sehingga siswa tersebut menjadi orang yang anti sosial.
d. Kognitif
Ada seorang mahasiswa yang malas untuk mengikuti
kuliah di suatu universitasnya tersebut. Namun dikarenakan di dorong oleh rasa
tanggung jawab dan tata tertib yang berlaku menharuskan mahasiswa itu untuk
tetap masuk dan mengikuti perkuliahan agar dapat lulus dengan baik.
3. Berika
pandangan Anda mengapa kasus-kasus tersebut Anda anggap bias ditangani oleh
pendekatan :
a. Psikodinamik
Terapi ini menggunakan transferen langsung
(pengalaman pasien dengan ahli terapi dan hubungan terapeutik). Pasien menceritakan
seluruh pengalaman yang dirasakannya pada ahli terapi. Yang bertujuan untuk
mendorong pemahaman kesulitan secara sadar yang lebih besar oleh pasien dan
memungkinkan asimilasi pengalaman yang terasa menyakitkan dan sebelumnya
dihindari. Membantu pasien untuk memberikan pemahaman mengenai prasangka yang
dimilikinya untuk dihindari agar tidak menimbulkan konflik antar etnik.
b. Behavioristik
Para terapis yang menggunakan pendekatan
behavioristik terhadap terapi tidak menyangkal pengaruh dari pikiran-pikiran
mengenai kecemasan, tetapi mereka hanya berfokus pada rangsangan fisiologis
karena mereka berpendapat bahwa rangsangan fisiologis itu adalah penyebab
kecemasan yang lebih penting dan lebih sering terjadi dibandingkan dengan
pikiran.
c. Humanistik
Menurut Maslow kebutuhan tersebut menampilkan diri
dalam kategori kebutuhan akan kemantapan, perlindungan, kebebasan dari rasa
takut, kecemasan dan kekalutan. Kebutuhan ini biasanya dapat diamati pada
seorang anak. Biasanya seorang anak membutuhkan suatu lingkungan yang dapat
diramalkan olehnya. Seorang anak menyukai konsistensi dan kerutinan dalam batas
tertentu. Jika hal tersebut tidak didapatkan olehnya maka ia akan merasa cemas
bahkan merasa tidak aman. Seseorang yang merasa tidak aman akan berusaha
menghindari hal-hal yang tidak diharapkan olehnya.
d. Kognitif
Aliran kognitif memunculkan teori rasionalitas dan
mengembalikan unsure jiwa ke dalam kesatuan dalam diri manusia. Asumsi yang
digunakan manusia bersifat aktif yang menafsirkan stimulus secara tidak otomatis.
Sumber :
Gunarsa, Singgih
D. (2007). Konseling dan Psikoterapi.
Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Riyanti, B. P.
Dwi ; Prabowo, Hendro. (1998). Psikologi Umum
2. Jakarta: Gunadarma.
Semiun,
Yustinus. (2006). Kesehatan Mental. Yogyakarta:
Kanisius.
Taufiq, Muhammad
Izzuddin. (2006). Panduan Lengkap dan
Praktis Psikologi Islam. Jakarta:
Gema Insani.