Minggu, 22 November 2015

tugas 3 : Sistem Informasi Psikologi



A.    Pengertian Sistem Informasi Berbasis Komputer
Sistem informasi berbasis komputer atau computer based information system (CBIS) merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Istilah computer based information system sebenarnya mengacu pada sistem informasi yang dikembangkan berbasis teknologi komputer. CBIS biasanya dibedakan menjadi beberapa tipe aplikasi, yaitu transaction processing system (TPS), management information system (MIS), decision support system (DSS), dan expert system and artificial intelligence (ES & AI).

B.     Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer
1.      Fokus data (SIA / EDP)
Sistem informasi akuntansi (SIA / EDP) adalah melaksanakan akuntansi perusahaan, aplikasi ini ditandai dengan pengolahan data yang tiggi. Aplikasi SIA menggunakan computer hanya untuk pengolahan data perusahaan yang bersifat sederhana, di mana informasi untuk manajemen masih merupakan produk sampingan. Sistem informasi akuntansi melaksanakan empat tugas dasar diantaranya pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan data, dan penyiapan data.
2.      Fokus informasi (SIM)
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan, atau sub-unit di  bawahnya. Terdapat beberapa elemen dalam sistem informasi manajemen, diantaranya hardware, software, prosedur, database, dan model.
3.      Fokus pada pendukung keputusan (SPK)
Sistem penunjang keputusan (SPK) adalah sistem komputer yang interaktif yang membantu pembuatan keputusan dalam menggunakan dan memanfaatkan data dan model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur. Terdapat karakteristik dalam sistem penunjang keputusan diantaranya adalah adaptability, flexibility, user friendly, support intelligence, design, choice, dan effectiveness.
4.      Fokus pada komunikasi (Otomatisasi Kantor)
Otomatisasi kantor adalah semua sistem elektronik formal dan informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informal dari orang-orang di dalam maupun di luar perusahaan. Apliaksi otomatisasi kantor memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas di antar manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik, seperti modem, faksimil, word-processing, electronic mail, dan desktop publishing. Tujuan dari otomatisasi kantor adalah penghindaran biaya, pemecahan masalah kelompok, dan sebagai pelengkap.
5.      Fokus konsultasi (Sistem Pakar)
Sistem pakar adalah program computer yang berfungsi seperti manusia yaitu memberi konsultasi kepada pemakai mengenai cara pemecahan masalah. Komponen dalam otomatisasi kantor adalah user interface, knowledge interface, interface engine, dan development engine.

C.    Lingkup Data
1.      Hirarki Data
Secara tradisional, data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri atas elemen data, rekaman (record), dan berkas (file).
a.       Eleman data
Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Pada data kepegawaian, elemen data dapat berupa nam pegawai, alamat, kota tempat tinggal, dan atribut lain yang menyangkut seorang pegawai.
b.      Rekaman
Rekaman adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Dalam sistem basis data relasional, rekaman biasa disebut dengan istilah tupel atau baris.
c.       Berkas
Himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama membentuk sebuah berkas. Berkas dapat dikatakan sebagai kumpulan rekaman data yang berkaitan dengan suatu subjek.
2.      Penyimpanan Sekunder
Penyimpanan sekunder adalah sarana penyimpanan yang berada satu tingkat di bawah memori utama sebuah komputer dalam hirarki memori.
a.       SASD (penyimpanan berurutan)
Penyimpanan berurutan adalah suatu organisasi atau penyusunan data di suatu medium penyimpanan yang terdiri dari satu catatan mengikuti satu catatan lain ke urutan tertentu.
b.      DASD (penyimpanan akses langsung)
Penyimpanan akses langsung adalah suatu cara mengorganisasikan data yang memungkinkan semua catatan ditulis dan dibaca tanpa pencarian secara berurutan atau secara acak. Unit perangkat keras yang memungkinkan hal ini disebut direct accsess storage divice (DASD). DASD memiliki mekanisme membaca dan menulis yang dapat diarahkan ke lokasi manapun dalam medium penyimpanan. Walau beberapa teknologi DASD telah dibuat, yang paling populer adalah piringan magnetik. 
3.      Pemrosesan Data
a.       Pemrosesan Batch
Pemrosesan batch adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam batch tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data tersebut akan langsung diproses.
b.      Pemrosesan Online
Pemrosesan online adalah sebuah sistem yang mengaktifkan semua periferal sebagai pemasok data, dalam kendali komputer induk. Informasi-informasi yang muncul merupakan refleksi dari kondisi data yang paling mutakhir, karena setiap perkembangan data baru akan terus diupdatekan ke data induk.
c.       Sistem Real Time
Sistem real time adalah mekanisme pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama.

D.    Database
1.      Era permulaan database
Era permulaan database ditandai dengan pengulangan data, ketergatungan data, serat kepemilikan data yang tersebar.
2.      Konsep database
Konsep database yaitu integrasi logis dari catatan-catatan file. Tujuan dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi data. Independensi data adalah kemampuaan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data. Independensi data dicapai dgn menempatkan spesifikasi dalam tabel & kamus yg terpisah secara fisik dari program. Program mengacu pada tabel untuk mengakses data.
3.      Keunggulan dan kelemahan database dan DataBase Manegemant System (DBMS)
a.       Keunggulan
1)      Mengurangi pengulangan data.
2)      Mencapai independensi data.
a.)    Spesifikasi data disimpan dalam tiap program aplikasi.
b.)    Perubahan dapat dibuat pada struktur data tanpa mempengaruhi program yang mengakses data.
3)      Mengintegrasikan data dari beberapa file.
a)      Saat file dibentuk sehingga menyediakan kaitan logis, organisasi fisik tidak lagi menjadi kendala.
4)      Mengambil data dan informasi secara cepat.
a)      Hubungan logis query language memungkinkan pemakai mengambil data dalam hitungan detik atau menit.
5)      Meningkatkan keamanan.
a)      Baik DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat menyertakan beberapa lapis keamanan seperti kata sandi, directori pemakai, dan bahasa sandi.
b.      Kerugian DBMS
1)      Memperoleh perangkat lunak yang mahal.
2)      Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar.
3)      Memperkerjakan dan mempertahankan staf DBA.

E.     Peranan Database dan DBMS dalam memecahkan masalah (dalam psikologi)
Pada salah satu test psikologi terdapat salah satu test yang pada penskroringannya menggunakan media komputer, yaitu salah satunya adalah test WAIS, yang mana setiap orang memiliki datanya sendiri dalam sebuah komputer yang disimpan di dalam database yang berbeda supaya tidak tertukar dengan orang lain. Kemudian peranan DBMS ialah menjaga agar data aman dengan menggunakan kata sandi pada setiap data yang disimpan dalam database, supaya orang lain tidak dapat mengubah hasil test yang telah dilakukan, karena hasil pemeriksaan psikologis bersifat rahasia maka dari itu setiap data yang didapat harus dijaga kerahasiaannya, tidak boleh orang lain sembarangan mengetahuinya.

F.     Sistem Pengolahan Data
1.      Pengertian dasar dan tujuan pengolahan data
Pengertian dasar sistem pengolahan data adalah manipulasi atau transformasi simbol-simbol seperti angka dan abjad untuk tujuan meningkatkan kegunaannya.
Tujuan pengolahan data adalah mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi bagi pemakai di dalam maupun di luar perusahaan.
2.      Tugas pengolahan data
Tanpa memandang apakah sistem pengolahan data berupa manual, keydriven, computer, atau kombinasi, ada empat yang harus dilakukan, diantaranya yaitu pengumpulan data, pengubahan data, penyimpanan data, pembuatan dokumen.
3.      Contoh sistem pengolahan data
Pada data yang berisi pernyataan tentang kuesioner yang mana data-data pernyataan pada kuesioner itu nantinya akan diuji dan diolah dalam sebuah SPSS yang berupa sebuah angka, data pada SPSS itu untuk mengetahui pernyataan-pernyataan mana saja yang valid dan tidak valid.
4.      Peranan pemrosesan data dalam pemecahan masalah
Pada sebuah data yang telah diolah semuanya bukan merupakan syarat dasar untuk memecahkan sebuah masalah, tetapi memberi dasar penggunaan komputer untuk menggunakannya sebagai suatu sistem informasi dalam membuat keputusan dan juga penyelesaiannya.
G.    Sistem Informasi Manajemen
1.      Pengertian dasar SIM
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu.
2.      Konsep Sistem Informasi Organisasional
Organisasi merupakan alat yang digunakan manusia untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Keberhasilan organisasi merupakan gabungan antara kemahiran manajerial dan keterampilan teknis para pelaksana kegiatan operasional. Manajemen selalu berkaitan dengan kehidupan organisasi. Tujuan mempelajari organisasi pada umumnya untuk memperbaiki antar hubungan manusia, perilaku organisasi, berusaha menolong manusia dan organisasi agar dapat saling berhubungan secara lebih efektif.
3.      Peranan SIM dalam pemecahan masalah
Selama proses pemecahan masalah, manajer akan terlibat dalam pengambilan keputusan, yaitu tindakann memilih alternative  tindakan.  Keputusan adalah tindakan tertentu yang di pilih. Biasanya pemecahan masalah akan membutuhkan beberapa keputusan, diantaranya peranan tnterpersonal, peranan informasional, dan peranan keputusan.

H.    Sistem Penunjang Keputusan
1.      Maksud pembuatan keputusan dan teori-teori yang menjelaskannya
Sistem penunjang keputusan (SPK) adalah sebuah sistem pengahsil informasi yang ditujukan untuk suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer serta pengambil keputusan. Jadi sistem penunjang keputusan (SPK) dapat mendukung satu orang manajer sekalipun dengan masalahnya sendiri-sendiri.
2.      Konsep, pengertian dasar dan tujuan SPK
Pengertian dasar sistem penunjang keputusan (SPK) adalah sistem komputer yang interaktif yang membantu pembuatan keputusan dalam menggunakan dan memanfaatkan data dan model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur.
Tujuan sistem penunjang keputusan (SPK) adalah memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi atau tidak terstruktur, memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat untuk membantu integrasi antar tingkat, serta meningkatkan efektivitas manajer dalam pembuatan keputusan dan peningkatan efisiensinya.
3.      Model SPK
4.      Pemodelan matematis beserta keuntungan dan kerugiannya
Membantu menyelesaikan masalah manajerial, untuk mengalokasikan sumber daya penghasilan yang terbatas diantara sekian banyak aktivitas untuk mengoptimalkan tujuan yang telah ditetapkan.
5.      SPK berkelompok
Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (group decision support system atau GDSS) adalah sistem berbasis komputer yang membantu sekelompok orang melakukan tugas (atau mencapai tujuan) yang sama dan memberikan antarmuka untuk digunakan bersama. Istilah lain juga digunakan untuk menggambarkan aplikasi teknologi informasi kedalam situasi kelompok. Istilah lain antara lain sistem pendukung kelompok, kejasama berbantuan komputer, dukungan kerja kolaboratif terkomputerisasi, dan sistem penemuan elektronik. Peranti lunak yang digunakan dalam situasi ini diberi nama groupware.
6.      Peranan SPK dalam pemecahan masalah
Sistem informasi manajemen sangat cocok untuk mengidentifikasi masalah dan membantu manajer memahaminya. Sistem penunjang keputusan dapat memperluas dukungan ini melalui langkah-langkah selanjutnya dalam proses pemecahan masalah. Kemampuan tambahan ini bukan karena peralatan yang digunakan, karena sistem informasi manajemen dan sistem penunjang keputusan keduanya mempunyai peralatan-peralatan yang sama.

Sumber :
·         Fatta, H. A. (2007). Analisis & perencanaan sistem informasi. Yogyakarta: CV.
Andi Offset.
·         Umar, H. (2005). Evaluasi kinerja perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
·         Djahir, Y & Pratita, D. (2014). Sistem informasi manjemen. Yogyakarta:
Deepublish.
·         Kadir, A. (tahun tidak ditampilkan). Konsep & tuntunan praktis basis data.
Yogyakarta: Andi.